pagi ini dilalui dengan tidak biasa, mungkin karena mimpiku semalam aku terus saja diteror sang Naja yang selalu terlihat dalam fatamorgana -saat aku mandi, aku seperti ada di lorong yang panjang dan gelap, persis mimpiku dan seperti ada ular yang akan siap melilit dan memakanku. sarapan yang tidak bergairah minggu ini menurutku
ada apa sayang, tanya ibu yang sudah mempersiapkan sarapannya, walau sudah terbilang berumur kepala 4 tapi ibu tetap sibuk saja dengan kesibukannya di kantor warisan ayah, di perusahaan tersebut ibu hanya sebagai konsultan hukum, mungkin karena dulu ibu lulusan Hukum Trisakti, sehingga cocok saja dengan pekerjaan yang sedang ibu jalankan saat ini.
engga ada apa-apa kok bu, jawabku malas
jangan bohong ama ibu, ada sesuatu yang dipendamkan dari ibu
engga, cuma...
mimpi? ibu mencoba menebak, mimpi buruk kan?
tepat, jawabku singkat
mimpi buruk apa, tidak tahu mengapa ibu masih saja tahu kalau aku sedang mengalami keresahan, hubungan ibu-anak yang aneh menurutku, saat anaknya sedang resah ibunya tahu, tapi tidak sebaliknya, aku cuek saja saat ibu sedang resah, kecuali aku tahu.
adit dililit ular kobra dan adit sudah dimakannya
maksud dimakannya?
seinget adit, kobra itu tidak melilit hanya memangsa makanannya dengan semburan bisa dan menjatuhkan mangsanya dengan bisanya, baru dimakan dan tanpa dililit, tapi semalem adit mimpi kalau adit dililit dan dimakan Naja Sputatrix, ular kobra.jelasku
ooh..
kenapa cuma ooh bu?
kamu boleh percaya atau engga sama ucapan ibu nantinya, tapi satu hal yang kamu waspadai dari arti mimpi kamu semalem
jadi
jadi, menurut buku primbon yang pernah ibu baca, apabila ada orang yang dililit ular maka dia akan segera menemui ajalnya dan saat orang tersebut dimakan ular tersebut dia akan menemukan cinta sejatinya.
haaahh, mati. kebahagiaan yang tiada tara "kematian".
iya, mungkin kalau bisa ibu artikan bahwa kamu akan mendapatkan cinta sejatimu tapi dengan berbagai resiko yang bakal kamu hadapi.
makin mengerutkan dahiku untuk berfikir, mati, cinta sejati dan resiko, maksudnya apa? tapi aku tidak mau bertanya terus kepada ibu, karena bakal terjadi ceramah seharian, dan waktuku tinggal 5 menit lagi untuk menuju kantor, dengan tegas aku mencoba menjawab, oke adit tahu bu, jadi sebentar lagi ibu mau punya menantu, sambil mencoba menggoda ibu tapi aku tidak berhasil
mungkin, jawab ibu tanpa nada bicara, datar dan satir, long weekend kemana?
masih bingung bu, sebenernya ferri udah mau ngajak kita ke kota dia
tegal?
ya, tapi beni masih belum memutuskan mau ikut apa engga
kalau dia gak ikut.
ya, mending nggak jadi.
kenapa kalian selalu bertiga? kemana-mana selalu bertiga, ibu heran jama seperti ini masih ada persahabatan unik kayak kalian semua
persahabatan unik, maksudnya?
well, kamu pasti menemukan maksud ibu
menemukan, kata-kata yang masih saja sulit kupahami terlontar dari mulut ibu angkatku, setidaknya memang dia suka berkata-kata untuk memperjelas maksud, tapi aku tidak tahu, apa ini? apa itu? mengapa begini? mengapa begitu?
ya udah, ibu mau pergi ke tante lisa, mau anterin ibu enggak, mobil ibu lagi ke bengkel
ehm..pake mobil adit aja, tapi minta dianterin pak hamdan ya, takutnya kita bertiga jadi ke tegal bu, gimana?
ya udah, ibu minta tolong pak hamdan aja, oke bos kecil -bos kecil ehm jadi inget panggilan itu adalah panggilan sayang almarhum ayah buatku, saat aku mencoba menaiki sepeda untuk pertama kalinya, aku terjatuh hampir 5 kali, beliau terus memberiku semangat "ayo bos kecil, kamu pasti bisa", indah kenangan itu masih saja aku ingat, karena kenangan bukanlah hal yang mesti kita lupakan, harus kita ingat.
oke bu, ati-ati, dan salam buat tante lisa -satu-satunya tante yang ada di keluarga kecilku, ibu hanya mempunyai 2 adik, tante lisa dan om mario, tapi karena kecelakaan pesawat 4 tahun lalu, om mario yang seorang pilot itu, menjadi korban kecelakaan, jadi tinggal ibu dan tante lisa saja, sedangkan oma dan opa memang masih hidup tapi beliau bermukim di Belanda, maklum opa memang berasal dari Belanda.
ibu sudah menjauh dari pandangan, kini aku sendiri di ruang makan ini, kulihati sekitarku, aku hanya menemukan kekosongan dan kekosongan lagi, hampa dan mimpi itu terus hadir, mati atas cinta sejati.