Buat Bapak
HAPPPPYYYYYYYYY BIRTDAYYYYYYYYYY PAK!!!!!!!!
maaf....saya belum ngasih apa-apa, ada ide? hihihi
djay menulis saat 6/19/2005 04:24:00 AM
Untuk Adikku
Suatu hari...dua orang anak kecil berumur 7 tahun sedang ngobrol
gambaran #1 : (tahun 2000 kebawah .red)
anto : "eeeh tadi ya si budi maen curang deh sebel aku" (dengan muka masam dan tetep lugu)
didi : "iya tuh budi, entar gak usah maen lagi ama dia ya, nakal banget deh" (provokator yang baik)
anto : "iya..yuk maen lagi..."
gambaran #2 : (tahun 2000 keatas .red)
anto : "men, maren bokap gue beli komputer pentium intel inside (dengan bahsa inggris sekenanya .red) harganya 1,5 juta men, murah ya"
didi : "weyy murah tuh...bokap loe beli dimana"
anto : "mangga dua, eh ya nomer henponnye si budi berapa, mo sms niih"
didi : "08XXXXXX.."
sebagian besar kita-kita semua ada pada gambaran #1 dimana, kita masih bisa bermain dengan enak, menyatu dengan alam, bersenda gurau, walau ada sedikit pertengkaran, tapi hanya pertengkaran kecil, coba kita bedakan dengan gambaran #2, anak-anak sudah terkontaminasi jaman globalisasi, memang tidaklah salah, namun saya pribadi merasa bahwa anak-anak indonesia sekarang mempunyai beban yang lebih berat daripada orang tua, sebagai contoh lihatnya di seintron-sinetron kita, eksploitasi anak, perdebatan anak, anak tiri, anak nakal, anak baik yang dibuat sedemikian rupa menjadi "aneh", anak-anak sudah dilibatkan dalam konflik orang dewasa, perceraian, ibu tiri, harta warisan yang berujung teror dan pembunuhan, kadang saya mikir, susah ya jadi anak jaman sekarang, masalahnya banyak, saya jadi teringat saat saya berumur 7 tahun, saya masih bermain kelereng bersama teman-teman sebaya, saya kalah dan nangis, lalu diejekin teman-teman saya dengan sebutan "maeng", jujur sampai sekarang saya tidak tahu apa arti maeng itu, apakah ekual dengan cengeng atau yang lainnya
Kembali pada anak-anak, saya sebagai orang dewasa sekarang merasa prihatin melihat anak-anak masih dibawah umur "dicekokin" dengan globalisasi salah kaprah dimana menganut asaz "one for all,all for one", dewasa, anak-anak sama saja sekarang, anak-anak sekarang menjadi komoditas hiburan yang dirasa sangat menggelikan bagi saya pribadi, seolah-olah orang tuanya tidak memberikan pendidikan moral dari kecil, apalagi agama, anak-anak sekarang disuruh memakai "topeng" dewasa yang bagi dia mungkin sebenarnya tidak nyaman, yah apa mau dikata, beginilah Indonesia kita tercinta penuh dengan kontroversi.
Mungkin bagi adik-adikku tercinta, kenalilah agama kalian dan pahamilah agar kalian menjadi anak-anak yang bisa berguna bagi agama dan tentunya bangsa, jangan pikirkan masalah-masalah yang belum bisa kalian pikirkan, kalian masih harus bermain, bergembira diluar rumah, menyanyi dan menari bersama alam, hidupkanlah kembali hati anak-anak kalian, semoga kalian bisa melakukan semua ini tanpa paksaan...
Untuk adik-adikku tersayang dan tercinta
SELAMAT HARI ANAK NASIONAL - 23 JUNI 2005
dari kakakmu yang merindukan kelucuan dan keluguan kalian tanpa masalah!
djay menulis saat 6/19/2005 04:06:00 AM
Yang Terkasih by me
Yang terkasih dalam kenangan
Aku sebagai kehidupan yang kering
Terbawa arus kematian
Singgah menggerayangi jiwa
Jiwa yang hampa
Terap dan derap langkah mati
Terus mengejar tanpa membayang
Dengan semilir surga jiwa nestapa
Bagai embun dalam kekosongan pagi
Derai air mata tak lupuk oleh hati
Sampai kapankah aku akan menunggumu?
Yang terkasih dalam ingatan
Sepadan hati yang luka
Tubuh inipun tertusuk duri tajam merona
Indah kehidupan dengan duri ini
Aku sang kerikil nafsu
Terhempas badai ingatan masa lalu
Aku tertegun kembali
Mengingat, menghafal dan memeriksa kembali
Celah ingatan atas yang terkasih
Walau aku hanya bisa melihat tanpa menyentuh
Walau aku hanya bisa berucap tak mampu terkata
Tapi aku tetap menjadikan yang terkasih menjadi indah
Seindah di pandang mata sang adam
Yang terkasih dalam impian
Aku lelah mencari dirimu dalam rimba mimpi
Kucoba melacak adanya sang mimpi itu
Tapi tidaklah mudah untuk pencarian ini
Aku mencari sesuatu yang sangat kudamba
Bertemu yang terkasih
.....
Cimanggis, 07 Juni 2004 02:19 AM
djay menulis saat 6/16/2005 02:06:00 PM
so what gitu loh
loe bahkan kagak tau rasanya berjuang karena orang tua loe gampang aja ngasih uang....
sedikit lirik dari saykoji yang bikin gue nyadar -dan sebenernya gue nyadar dah dari dulu, walau itu engga ditujukan buat gue, secara materi orang tua gue pas-pasan, dan alhamdulillah gue bisa seperti ini karena ridho mereka dan ridhoNya tapi paling engga seharusnya lirik ini ditujukan buat orang-orang yang ada di luar sana yang "memanfaatkan" materi bokap nyokapnya buat sesuatu hal yang engga perlu, jalan-jalan ke mall ama cewek cakep, lu bisa bayarin apa aja kemauan cewek itu, padahal loe sendiri engga atau belum kerja, bukannya gue anti-kapitalis, gue juga kapitalis, tapi balik lagi gue ngrasa "berjuang" buat ngedapetin semua ini, sampai-sampai harus mengorbankan yang selama ini gue jaga,
pertanyaan dibenak orang yang pernah gue ajak debat masalah ini, dijawab dengan sinis..."loe mau kayak mereka", astagfirulloh jangan sampe gue kayak mereka yang engga mau berjuang tapi hanya menikmati, adalah sisi laen gue yang seperti itu tapi gue nyadar bahwa itu bersifat sementara, semisal, loe bisa ngelakuin semuanya, beli hp mahal pake kartu kredit bokap loe, mobil dibeliin, but kalo bokap loe udah mati -sorry, loe juga bakal kehilangan itu semua, nyadar men!, hidup ini cuma sekali, dan kalo loe belum ngrasain yang namanya "berjuang" berarti loe belum bisa ngambil inti dari "hidup".
berjuang bagi gue adalah makanan sehari-hari, gue bangun pagi mengalahkan rasa males gue, mandi dan gue jalan ke kantor, sorenya gue kuliah gue cuma ingin mendapatkan satu tujuan yaitu "gue pengen hidup gue lebih baek" itu aja!, sedangkan loe, kuliah ada yang bayarin aja masih males2an, bolos, dugem, shopping, bla..bla..blaa...what the hell are you?
at last...sorry jika ada yang tersinggung ini bukan ajaran dari gue, gue cuma pengen teriak aja...APA SALAH GUE!!!! andai hidup gue bisa seperti modem NT yang kalo nge-hang masih bisa di-reset di configure ulang di running dan kembali lancar...hanya andaikan...
loe bahkan kagak tau rasanya berjuang karena orang tua loe gampang aja ngasih uang....
djay menulis saat 6/07/2005 05:46:00 PM
puisi
hidupku jalanku
jalanku telah terbentang
entah kenapa kecepatan idealismeku
telah merubah jalur
jalan yang telah disusun
sekarang terbengkalai
tapi masih ingin aku kesana
entah kenapa,hanya pikiran saja
siksa
sakit
pedih
hitam
tak pernah lagi aku merasa bebas
tak pernah lagi aku melihat senyum
tak pernah lagi aku merasa bahagia
tak pernah lagi aku tanpa beban
argghhh
kenapa semua ini terjadi
kenapa ?
waktu yang terus berjalan
tak terasa mengiris sedikit demi sedikit
entah apakah waktu akan memulihkan juga
hampa
ya terasa hampa
entah sejak kapan aku mengurung diri
ataukah aku terkurung
aku sendiri makin tak yakin akan diri ini
kapan aku berjalan
seakan aku berjalan ditempat aku berhenti
tak menapak dunia ini
menunggu
benarkah aku harus menunggu
tapi sampai kapan
tolong beritahu aku
putus asa
benarkah aku putus asa?
akhir
apakah aku ingin berakhir seperti ini.
ps : ni puisi dibuat ama bayu, sahabat terbaik gue, dan setelah gue renungi isinya emang pas banget ama gue, thanks bay udah mau masuk dalam dunia kegelapan gue...karena puisi ini belum ada judulnya..mari rame2 bikin judul puisinya..lohhhh!!!
djay menulis saat 6/02/2005 03:58:00 PM