<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7660501\x26blogName\x3da+djaycoholyc+contemplation\x27s+places\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://djaycoholyc.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://djaycoholyc.blogspot.com/\x26vt\x3d-1797471547700948539', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Sunday, June 19, 2005

Untuk Adikku

Suatu hari...dua orang anak kecil berumur 7 tahun sedang ngobrol

gambaran #1 : (tahun 2000 kebawah .red)
anto : "eeeh tadi ya si budi maen curang deh sebel aku" (dengan muka masam dan tetep lugu)
didi : "iya tuh budi, entar gak usah maen lagi ama dia ya, nakal banget deh" (provokator yang baik)
anto : "iya..yuk maen lagi..."

gambaran #2 : (tahun 2000 keatas .red)
anto : "men, maren bokap gue beli komputer pentium intel inside (dengan bahsa inggris sekenanya .red) harganya 1,5 juta men, murah ya"
didi : "weyy murah tuh...bokap loe beli dimana"
anto : "mangga dua, eh ya nomer henponnye si budi berapa, mo sms niih"
didi : "08XXXXXX.."

sebagian besar kita-kita semua ada pada gambaran #1 dimana, kita masih bisa bermain dengan enak, menyatu dengan alam, bersenda gurau, walau ada sedikit pertengkaran, tapi hanya pertengkaran kecil, coba kita bedakan dengan gambaran #2, anak-anak sudah terkontaminasi jaman globalisasi, memang tidaklah salah, namun saya pribadi merasa bahwa anak-anak indonesia sekarang mempunyai beban yang lebih berat daripada orang tua, sebagai contoh lihatnya di seintron-sinetron kita, eksploitasi anak, perdebatan anak, anak tiri, anak nakal, anak baik yang dibuat sedemikian rupa menjadi "aneh", anak-anak sudah dilibatkan dalam konflik orang dewasa, perceraian, ibu tiri, harta warisan yang berujung teror dan pembunuhan, kadang saya mikir, susah ya jadi anak jaman sekarang, masalahnya banyak, saya jadi teringat saat saya berumur 7 tahun, saya masih bermain kelereng bersama teman-teman sebaya, saya kalah dan nangis, lalu diejekin teman-teman saya dengan sebutan "maeng", jujur sampai sekarang saya tidak tahu apa arti maeng itu, apakah ekual dengan cengeng atau yang lainnya
Kembali pada anak-anak, saya sebagai orang dewasa sekarang merasa prihatin melihat anak-anak masih dibawah umur "dicekokin" dengan globalisasi salah kaprah dimana menganut asaz "one for all,all for one", dewasa, anak-anak sama saja sekarang, anak-anak sekarang menjadi komoditas hiburan yang dirasa sangat menggelikan bagi saya pribadi, seolah-olah orang tuanya tidak memberikan pendidikan moral dari kecil, apalagi agama, anak-anak sekarang disuruh memakai "topeng" dewasa yang bagi dia mungkin sebenarnya tidak nyaman, yah apa mau dikata, beginilah Indonesia kita tercinta penuh dengan kontroversi.
Mungkin bagi adik-adikku tercinta, kenalilah agama kalian dan pahamilah agar kalian menjadi anak-anak yang bisa berguna bagi agama dan tentunya bangsa, jangan pikirkan masalah-masalah yang belum bisa kalian pikirkan, kalian masih harus bermain, bergembira diluar rumah, menyanyi dan menari bersama alam, hidupkanlah kembali hati anak-anak kalian, semoga kalian bisa melakukan semua ini tanpa paksaan...

Untuk adik-adikku tersayang dan tercinta

SELAMAT HARI ANAK NASIONAL - 23 JUNI 2005

dari kakakmu yang merindukan kelucuan dan keluguan kalian tanpa masalah!

djay menulis saat 6/19/2005 04:06:00 AM

|



Saya




nama-djay
umur-21tahun
rumah-tegal-jakarta-makassar-jayapura

Kesukaanku

musik-pop,attractive music,soul,soft rock
film-thriller,adventure,classic,epic,cartoon
book-left handbook
band-padi,gigi,sheila on 7,peterpan,ada band,dewa(without dhani),linkin park,michael learn to rock
singer-glenn fredly,iwan fals,chrisye,ronan keating,josh groban
serial-smallville
read-supernova's thriller,dave pelzer's trilogy,pali arit diladang tebu,mengapa G30SPKI gagal?,gerakan 30 september:antara fakta dan rekayasa,komunisme:sebuah sejarah
handphone-n70,n1100canonpsa520

Merenung

Mengingat

July 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
July 2006
October 2006
November 2006
May 2008

Blogger Lainnya

abg ehhh..agb dengg
b3a
bru
chandra
dimdim
dj-okay
fritz
hitam|putih
kabul
koko
lusie
mamah yenni
mas is
mbak de'
mbak hotma
mbambee1
mbambee2
mya
onoooo
reni-ndut
sitta1
sitta2
syam
yogi
yuli-sp
widya


BlogFam

dwiagus
vi3
bee
bondet
el
novi
theshadow


Web Keren

beasiswa ke luar negeri
detik
djay
foto-foto
friendster
i-radio
indosat
intro djaycoholyc
intro ultah PADI ke-8
kahlil gibran's story
kompas
media indonesia
motogp
movie review
movie schedule
myspace
new technology
simba
official site linkin park
official site padi
sobatpadi
tiket kereta api
wiwid
kaskus


Quote

"Kita Diciptakan oleh Tuhan,dengan dua mata,dua telinga,dua tangan dan dua kaki,tapi Tuhan hanya menciptakan satu hati untuk kita agar kita menemukan hati yang lain,maka carilah hati itu (anymouse)"

Terima Kasihku

Layout by blogskins
Photo Design by ulead photo
Hosting by blogger
Re-direct Host by dot.TK
Blog Community by TopBlog Indonesia
Clock by Clock Link
Count Blogger by Rightstats
Commenting by HaloScan
Groups by
BlogFam Community


Solidaritas untuk anak Indonesia

Bicaralah....

Nama :
Blogger :
Berkata :
dipersembahkan oleh : oggix.com

Reminder

no schedulle today

Jayapura Saat Ini

Human Count

blog ini sudah dibuka
sejak january 2005